Tentang Tangkahan

Destinasi ekowisata di Batang Serangan Kabupaten Langkat ditempatkan di persimpangan dua sungai yang megah, Buluh dan Batang dan dikelilingi oleh Taman Nasional Gungung Leuser. Meskipun Tangkahan terkenal dengan hewan penghuninya-gajah sumatera, ia memiliki lebih dari itu: 17.000 hektar hutan hujan yang menakjubkan dan tak terjamah dengan pohon-pohon purba, primata liar seperti orangutan, air terjun, gua, dan sumber air panas yang mengundang Anda untuk menjelajahi setiap sudut desa yang ramah ini dan sekitarnya.

 

Kawanan Tangkahan menghitung 9 ekor gajah Sumatera yang terancam punah dalam keadaan sehat, semuanya diselamatkan dari konflik manusia-gajah di Sumatera Utara. Kawanan dilatih dan digunakan untuk patroli hutan dan konservasi spesies.

 

Hanya 3 jam berkendara dari Medan, ini adalah tempat liburan dan tempat yang sempurna untuk bersantai, mengagumi alam, dan mengalami petualangan seumur hidup.

TENTANG SEJARAH TANGKAHAN

Desa kecil Tangkahan dibangun ketika masyarakat memutuskan untuk menghentikan penebangan liar di kawasan Leuser yang terjadi pada tahun 1980-1990 dan mengembangkan kawasan tersebut menjadi destinasi ekowisata yang berkelanjutan.

 

Menyadari kerusakan lingkungan yang telah terjadi, masyarakat memutuskan untuk mengubah arah dan menyepakati peraturan tetap yang melarang penebangan liar. Pada tahun 2001 mereka mendirikan Tangkahan Tourist Institute dan membentuk Conservation Response Unit yang menerima gajah sumatera yang diselamatkan yang dilatih bersama sekelompok pawang untuk berpatroli dan melindungi hutan.